it sticks us to the ground.
wet, sticky, hard to be removed, hard to move our own body.
it sticks us to the place where we shouldnt be. instead of flying high, we keep struggling at the same old point.
nothing changed. but ourselves, which getting dirtier and dirtier.
for some, they enjoy themselves to be in the mud. playing, splashing the mud around. some of them might want to come clean, but have no effort to get out of that place. some of them are just too caught up playing, without realizing that they're sinking deeper and deeper into the mud.
there will come one day, when God ask the angel to take their life away, they die drowning in the mud.
*futur itu memenatkan.
futur itu menjauhkan kita dari Dia.
futur itu membuatkan kita kembali bergelumang dengan benda-benda kotor yang kononnya telah kita tinggalkan.
kita tidak mahu menjadi manusia biasa. kita mahu menjadi hamba-Nya yg luar biasa.
"Aku merasa kaget dan hairan mengapa manusia jatuh ke dalam lumpur yg kotor dan penuh penyakit ini? Mengapa mereka tidak mendengar seruan Allah yg Maha Tinggi dan Maha Besar, iaitu seruan yg dapat meluhur dan membersihkan usia seseorang? Mengapa manusia sanggup hidup dalam paya yg busuk, di tahap yg amat rendah dan dalam gelita kesesatan yg menghitam itu, sedangkan mereka mempunyai padang-padang yg bersih, tempat2 tinggi dan cahay yg terang- benderang?" - Syed Qutb, mukaddimah fi zilalil quran.
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” .Al-Fathiir : 6
*futur: melemah, hilang semangat,iman berkurang esp dlm memperjuangkan islam.